STRATEGI PENETAPAN MEREK
1.
Ekuitas
Merek
Merek
(branding) merupakan elemen kunci dalam hubungan
perusahaan dengan konsumen. Nilai nyata dari sebuah merek yang kuat adalah
kekuatannya untuk menangkap preferensi dan loyalitas konsumen. Ekuitas merek
merupakan pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama
merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa.
Kriteria Pilihan Elemen Merek
Ada
enam elemen utama untuk memilih elemen merek, antara lain :
1.
Dapat
diingat, seberapa mudah elemen merek itu dapat diingat dan
dikenali ? nama-nama pendek akan
memudahkan merek itu mudah diingat.
2.
Berarti,
elemen merek yang dapat menyiratkan sesuatu bahan produk atau tipe orang yang
mungkin menggunakan merek.
3.
Dapat
disukai, seberapa menarik estetika elemen merek? Apakah
elemen merek dapat disukai secara visual,verbal dan cara lan ?
4. Dapat ditransfer, apakah elemen itu dapat digunakan untuk
memperkenalkan produk baru dala kategori yang sama atau berbeda? Apakah elemen
itu menambah ekuitas merek melintasi batas geografi dan segmen pasar?
5.
Dapat
disesuaikan, seberapa mdah elemen itu disesuaikan
dan diperbarui?
6.
Dapat
dilindungi, seberapa mudah elem itu dapat dilindungi secara
hokum? Seberapa mudah elemen merek itu dilindungi secara kompetitif ?
2.
Merencanakan Strategi Penetapan
Merek
a. Strategi penetapan merek (branding strategy)
perusahaan mencerminkan jumlah dan jenis baik elemen merek umum maupun unik
yang diterapkan perusahaan pada produk yang dijualnya. Memutuskan cara
menetapkan merek produk baru merupakan hal yang sangat penting.
Agar strategi penetapan merek
berhasil dan nilai merek dapat tercipta, konsumen harus diyakin bahwa ada
perbedaan berarti dalam kategori produk atau jasa. Perbedaan merek sering
berhubungan dengan atribut atau manfaa produk itu sendiri. Ketika perusahaan meperkenalkan produk baru,
perusahaan mempunyai tiga pilihan utama:
1.
Perusahaan
dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru.
2.
Perusahaan
dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah ada.
3.
Perusahaan
dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru dan yang ada.
Lini merek(brand line)terdiri
dari semua produk─ produk asli dan juga perluasan lini dan kategori─ dijual
dalam merek tertentu. Bauran merek/
pilihan merek (brand mix/assortment) adalah
kumpulan semua lini merek yang disediakan penjual tertentu kepada pembeli.
Sekarang banyak perusahaan memperkenalkan varian bermerek(branded variant), yaitu lini merek khusus yang
disediakan untuk pengecer atau saluran distribusi tertentu. Varian bermerek ini
merupakan hasil dari tekanan pengecer kepada konsumen untuk menyediakan
penawaran berbeda.
Produk berlisensi(licensed product)
adalah produk yang nama mereknya telah dilisensikan kepada produsen lain yang
benar-benar membuat produk. Korporasi melakukan pemberian lisensi untuk
mendorong nama dan citra perusahaan mereka di sejumlah besar produk.
b. Keputusan Penetapan merek
Keputusan
strategi penetapan merek yang pertama adalah apakah kita akan menggembangkan
nama merek untuk sebuah produk, penetapan merek yang merupakan kekuatan yang
begitu besar sehingga hamper tidak ada barang Ada empat strategi umum dalam
menetapkan merek:
1.
Nama individual
Kelebihan
utama strategi nama individu adalah bahwa perusahaan tidak mengaitkan
reputasinya dengan produk. Jika gagal atau tampak mempunyai kualitas rendah,
nama atau citra perusahaan tidak terluka.
2.
Nama keluarga selimut
Perusahaan
menggunakan merek korporat perusahaan mereka untuk seluruh produknya. Biaya
pengembangan dengan nama selimut lebih renda karena kita tidak perlu melakukan
riset “nama” atau mengahbiskan banyak uang untuk iklan guna menciptakan
mengakuan merek.
3.
Nama keluarga terpisah untuk semua
produk
Contohnya:
Sears menggunakan nama keluarga terpisah semacam Kenmore untuk peralatan rumah
tangga, Craftsman untuk berkakas dan Homart untuk islatasi rumah tangga.
4.
Nama korporat digabungkan dengan
nama produk individual
Contohnya
: Kallogg mengabungkan nama korporat dengan nama individual dalam Kallogg’s
Rice Krispies, Kallogg Raisin Bran dll, begitu pula dengan Honda , Sony untuk
produk mereka.
3.
Strategi
Membangun Merek Kuat
Merek dapat dibangun dengan kuat melalui
beberapa cara atau strategi, antara lain :
1.
Positioning
Merek
Pasar
harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran pelanggan sasaran.
Merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama itu
kepada manfaat yang diinginkan.
2.
Pemilihan
Nama Merek
Kualitas
yang diinginkan untuk nama merek meliputi : Nama merek harus menunjukan sesuatu
tentang manfaat dan kualitas produk, nama merek harus mudah diucapkan, dikenali
dan diingat. Nama merek harus berbeda, nama merek harus dapat diperluas, nama
merek harus dapat diterjemaahkan dengan mudah ke dalam bahasa asinng
3.
Pengembangan
Merek
Perusahaan
mempunyai empat pilihan ketika mengembangkan merek . perusahaan bisa
memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek,
4.
Pengembangan
Produk Baru dan strategi Siklus Hidup Produk
a. Strategi Pengembangan Produk Baru
Perusahaan
dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui akuisisi dengan
membeli seluruh perusahaan, sebuah hak paten, atau mengambil lisensi dari
produk lain. Cara lain adalah melalui pengembangan produk baru dalam departemen
riset dan pengembangan perusahaan sendiri. Produk baru yang dimaksud sebagai
produk orisinil adalah pengembangan produk, modifikasi produk, dan merek
sendiri.
b. Proses Pengembangan Produk Baru
1.
Penciptaan
ide
Pengembangan
produk baru dimulai dengan penciptaan ide, pencarian sistematis untuk produk
baru. Perusahaan biasanya harus menciptakan banyak ide untuk menemukan sedikit
ide baik. Sumber utama ide produk baru termasuk sumber internal dan sumber
eksternal seperti pelanggan, pesaing, distributor, pemasok dan lain lain.
2.
Sumber
Ide Internal
Mengguanakan
sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide baru melalui riset dan
pengembangan normal. Perusahaan dapat memetik pemikiran para eksekutif,
peneliti, insyinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan.
3.
Sumber
Ide Eksternal
Ide
produk yang baik juga datang dari pelanggan. Perusahaan dapat menganalisis
pertanyaan dan keluhan pelanggan untuk
menemukan produk yang bekerja lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen.
4.
Penyaringan
ide
Tujuan
penciptaan ide adalah menghasilkan ide dalam jumlah banyak. Tujuan dari tahap
berikutnya adalah mengurangi jumlah tersebut. Tahap pertama pengurangan ide
adalah penyaringan ide, membantu untuk menemukan ide baik dan membuang ide
buruk secepat mungkin
5. Pengembangan dan pengujian
konsep
Ide
yang menarik harus dikembangkan menjadi konsep produk . penting untuk
membedakan antara ide produk , konsep produk, dan citra produk. Ide produk
adalah ide bagi produk yang mungkin bisa perusahaan tawarkan kepada pasar.
Konsep produk adalah versi detail dari ide produk baru yang dinyatakan dalam
bahasa konsumen yang mempunyai arti.
6.
Pengujian
konsep
Merupakan
uji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran. Konsep mungkin
dipresentasikan kepada konsumen secara simbolik atau fisik.
7.
Pengembangan
produk
Sejauh
ini, bagi banyak konsep produk baru, produk hanya ada dalam deskripsi
kata-kata, gambar, atau contoh kasar. Bila konsep produk melewati pengujian bisnis, konsep itu
bergerak menjadi pengembangan produk.
a.
Mengatur
Pengembangan Produk Baru
Pengembangan
produk baru yang berpusat pada pelanggan berfokus pada menemukan cara baru
untuk memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan prposisi nilai
pelanggan yang menarik.
b.
Pengembangan
produk baru berdasarkan Tim
Pengembangan
Produk baru yang baik juga membutuhkan usaha dari keseluruhan perusahaan dan
lintas fungsi. Beberapa perusahaan menggorganisasi pengembangan produk baru
mereka sesuai dengan urutan tahap yang dimulai dari penciptaan ide dan berakhir
dengan komersialisasi. Dengan pendekatan urutan pengembangan produk ini, satu
departemen perusahaan bekerja sendiri untuk menyelesaikan tahap dari proses
sebelum menyerahkan produk baru ke departemen dan tahap berikutanya.
c.
Pengembangan
Produk Baru yang Sistematis
Terakhir,
proses pengembangan produk baru haruslah secara holistic dan sistematis
daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaaan
, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini,
perusahaan dapat memasang system manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau
, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru. Keberhasilan produk baru
membutuhkan lebih dari sekedar memikirkan beberapa produk baru , menjadika
mereka produk dan menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan produk
baru membutuhkan pendekatan holistic untuk menemukan cara baru guna menciptakan
pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan menyaring ide
produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan
pelanggan.
8. Pengembangan Strategi Pemasaran
Pernyataan
strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian, bagian pertama menggambarkan pasar
sasaran : positioning produk yang direncanakan dan tujuan penjualan , pangsa
pasar , serta laba untuk beberapa tahun pertama .
9. Analisis Bisnis
Setelah
manajemen memutuskan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat
mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal tersebut . analisis bisnis
melibatkan peninjauan terhadap penjualan, baiay, dan proyeksi laba bagi produk
baru untuk mengetahui apakah factor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.
5.
Perluasan
Merek (Brand Extension)
Ketika perusahaan menggunakan merek
yang sudah mapan untuk memperkenalkan sebuah produk baru, produk itu
disebut perluasan merek (brand extension).
Ketika pemasar menggabungkan merek baru dengan merek yang ada, perluasan merek
dapat disebut submerek(subbrand).
Merek yang sudah ada yang melahirkan perluasan merek atau submerek adalah merek induk (parent brand). Jika
merek induk sudah diasosiasikan dengan berbagai produk melalui perluasan merek,
merek induk dapat disebut juga merek keluarga(family brand).
Perluasan merek dibagi menjadi dua
kategori umum:
1. Dalam perluasan lini(line extension),
merek induk mencakup produk baru di dalam kategori produk yang dilayaninya saat
ini, seperti rasa, bentuk, warna, bahan, dan ukuran kemasan yang baru.
2. Dalam perluasan kategori (category extension),
merek induk digunakan untuk memasuki kategori produk berbeda dari kategori yang
dilayaninya saat ini.
Contoh : Honda menggunakan nama
perusahaannya, untuk mencakup beberapa produk seperti mobil, sepeda motor,
peniup salju, pemotong rambut, mesin kapal laut dan mobil salju. Hal ini
memungkinkan Honda mengiklankan bahwa Honda memasukkan “enam Honda dalam garasi
untuk dua mobil”.
Banyak
perusahaan memutuskan utnuk melipat gandakan asset mereka yang paling berharga
dengan memperkenalkan sejumlah produk baru bibawah nama merek merek. Sebagian
besar produk baru sebenarnya merupakan perluasan lini.
Keunggulan perluasan merek
Ada dua
keunggulan utama dari perluasan merek yaitu :
1. Meningkatkan
peluang keberhasilan produk baru.
·
Dengan menetapkan ekspektasi positif, perluasan
mengurangi resiko.
·
Perusahaan juga lebih mudah meyakinkan
pengecer untuk menyimpan dan mempromosikan perluasan merek karena permintaan pelanggan yang semakin
besar.
·
Perluasan juga dapat menggurangi biaya
kampanye peluncuran produk baru.
2. Efek
umpan balik positif
·
Perluasan merek juga dapat membantu mengklarifikasi
arti merek dan nilai merek intinya atau meningkatkan loyalitas dan persepsi
konsumen tentang kredibilitas perusahaan.
·
Dapat memperbarui minat dan kesukaan
terhadap merek dan menguntungkan merek induk dengan memperluas cakupan pasar.
·
Perluasan lini juga berlaku sebagai
dasar untuk perluasan selanjutnya.
Kekurangan perluasan merek
1.
Perluasan merek dapat menyebabkan nama
merek tidak terlalu kuat teridentifikasi dengan produk manapun.
2.
Jika perusahaan meluncurkan perluasan
yang dianggap konsumen itu hal yang tidak tepat, maka konsumen akan semakin
binggung.
3.
Pengecer menolak banyak produk dan merek
baru karena mereka tidak mempunyai rak atau ruang luas untuk menampung atau
menperjual belikan.
4.
Perluasan dapat gagal dan juga sampai
melukai citra merek induk dalam prosesnya.
Studi
Kasus :
Jakarta
-Pihak produsen mobil mewah Lexu s yang
bernaung di bawah Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha (Lexus mobil) akhirnya menang dalam perkara sengketa merek dengan produsen helm merek Lexus. Hasilnya
helm buatan lokal itu harus berganti merek.
Pihak Lexus mobil menilai helm produksi pengusaha pribumi Jaya Iskandar membonceng nama Lexus untuk mendongkrak penjualan helm tersebut. Lexus adalah merek dagang untuk mobil yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation yang berkantor pusat di Toyota-cho, Toyota shi, Aichi-ken Japan
Pihak Lexus mobil menilai helm produksi pengusaha pribumi Jaya Iskandar membonceng nama Lexus untuk mendongkrak penjualan helm tersebut. Lexus adalah merek dagang untuk mobil yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation yang berkantor pusat di Toyota-cho, Toyota shi, Aichi-ken Japan
"Mengabulkan
permohonan pemohon," kata ketua majelis hakim, Suwidya dalam putusan yang
di bacakan di PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, (8/6/2011).Menurut
Suwidya pertimbangan majelis memenangkan pihak Lexus mobil karena antara mobil dan helm masih satu bidang
yaitu bidang otomotif. Sehingga dikhawatirkan bisa membingungkan konsumen. Selain
itu, juga terjadi kesamaan merek yang mendasar seperti penyebutan nama dan
penulisan. "Sehingga helm merk Lexus harus di cabut," tegasnya.
Dalam
permohonannya, pihak Lexus mobil merasa tak habis pikir maksud lain dari Jaya
Iskandar dengan nama Lexus kecuali niat untuk membonceng ketenaran Lexus yang
telah dipupuk selama bertahun-tahun dengan biaya tidak sedikit.
Lexus
menilai dengan ketenaran merek Lexus dikhawatirkan khalayak ramai akan
mengasosiasikan produk helm tersebut keluaran Lexus juga. Lexus juga menilai
Jaya Iskandar tidak akan mendaftarkan ke Depkumham merek tersebut tanpa
terilhami Lexus mobil.
Analisis Kasus:
1. Sebelum
menentukan merek apa yang seharusnya dilakukan oleh jaya iskandar?
Seharusnya
sebelum menentukan merek, menganalisis dulu apakah merek tersebut sudah
dimiliki oleh perusahan lain atau blum, jika memeng ingin menggunakan merek
tersebut maka melakukan izin tersebut ke pihak lexus atau meminta kerjasama
dengan pihak lexus jika memang ingin menggunakan merek tersebut. Karena merek
merupakan pembeda suatu produk atau jasa
dengan yang lain.
2. Setelah
kejadian tersebut apakah ada unsur kesengajaan dari pihak Lexus oleh jaya
Iskandar?
Iya
ada unsur kesengajaan dari pihak Lexus oleh Jaya Iskandar karena pihak lexus
oleh Iskandar ini ingin memmbonceng ketenaran dari merek Lexus merek mobil.
Sehingga dia dapat dengan udah untuk mendapatkan keuntungan dari sebuah brand
oleh hasil produksi nama mobil ternama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar