BAB I
PENDAHULUAN
Analisis kasus
adalah kegiatan intelektual untuk memformulasikan dan mengetahui isu apa yang
sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan,
membuat rekomendasi sehingga dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai
dengan kondisi atau informasi yang diperoleh dalam pemecahan masalah atau
kasus. Analisis kasus ini penting bagi setiap pengambilan keputusan. Untuk itu
sangat diperlukan penguasaan teori, penggunaan alat analisis atau model model
kuantitatif, pemahaman mengenai riset pasar dan sistem pengambilan keputusan.
Dengan demikian analisis masalah atau kasus merupakan alat untuk memperoleh
pemahaman yang jelas mengenai suatu permasalahan, sehingga dapat diformulasikan
tindakan nyata dan dapat disusun perencanaan bisnis yang strategis.
Salah satu
pendekatan analisis yang banyak digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses penggunaan
manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang
strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal
atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Analisa SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara
unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman. Secara umum Analisis SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT dilakukan
dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan
fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Oleh
karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi tersebut, baik faktor internal maupun
eksternal.
Berikut ini adalah
elemen-elemen dari Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,
Threats) :
a.
Kekuatan
(Strengths)
Strenghth adalah sebuah
faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi, dimana
kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen organisasi baik sumber daya
maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk
pengembangan organisasi ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Misalnya,
kepemimpinan yang efektif, keadaan keuangan yang kuat, SDM yang berkualitas,
program kerja unggulan dan lain-lain.
b.
Kelemahan
(Weakness)
Weakness adalah suatu
faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namun tidak ada,
yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut. Maka weakness
berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri.
Misalnya, kualitas SDM yang rendah, kuantitas SDM yang kurang, keterbatasan
dana dan lain-lain.
c.
Peluang
(Opportunities)
Opportunity merupakan
faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun
pelaksanaan proker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari
luar organisasi, bukan dari dalam organisasi. Misalnya dukungan dari
pemerintah, perkembangan teknologi dan lain-lain.
d.
Ancaman
(Threats)
Threat merupakan
faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun
stabilitas organisasi atau pelaksanaan program kerja, atau bahkan dapat
mengancam keberadaan organisasi atau proker. Faktor ini juga berasal dari luar
organisasi, bukan dari dalam organisasi. Misalnya, kebijakan
pemerintah yang merugikan, hilangnya sumber dana dan lain-lain.
B.
Faktor-faktor
Analisis SWOT
SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities, Threats) mempunyai dua faktor dalam melakukan
analisisnya, antara lain :
1.
Faktor
Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan eksternal adalah suatu variabel-variabel yang ada
di luar perusahaan yang dapat memengaruhi pilihan arah dan tindakan, serta
proses internal perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga sub
kategori yang saling terkait : faktor-faktor dalam lingkungan jauh, faktor-faktor
dalam lingkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan operasi. Secara
bersama-sama faktor-faktor tersebut mampu membentuk dasar dari peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan
kompetitifnya.
1)
Lingkungan
Jauh
Lingkungan jauh
merupakan lingkungan yang terdiri atas faktor-faktor dari luar dan biasanya
tidak terkait dengan situasi operasi perusahaan : faktor ekonomi, faktor
sosial, politik, teknologi dan ekologi.
a.
Faktor
Ekonomi, berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan
beroperasi. Contoh : tahun ini perekonomian Indonesia terpuruk ditandai dengan
melemahnya nilai mata uang Indonesia, hal ini menyababkan haraga barang-barang
mengalami kenaikan dan akan berdampak pada perusahaan-perusahaan dalam
beroperasi akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk melakukan pembelian bahan
baku.
b.
Faktor
Sosial, faktor sosial mempengaruhi suatu perusahaan meliputi kepercayaan nilai,
sikap, opini dan gaya hidup masyarakat yang berada di lingkungan eksternal
perusahaan yang berkembang dari kondisi budaya, demografi, agama, pendidikan,
etnis. Contoh : perubahan distribusi usia dari populasi yaitu meningkatnya
terhadap program keluarga berencana. Tren ini akan memberikan dampak yang
kurang menguntungkan bagi perusahaan yang berorientasi pada bayi, anak muda.
c.
Faktor
Politik, arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan utama dari manajer
dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor politik menentukan
parameter-parameter hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi
parameter tersebut biasanya berupa keputusan perdagangan, undag-undang
antimonopoli, program pajak, dll. Contoh : adanya program pajak cenderung
mengurangi potensi laba perusahaan.
d.
Faktor
Teknologi, untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, maka
perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi
industrinya.
e.
Faktor
Ekologi, faktor yang paling penting adalah hubungan timbal balik antara
perusahaan dan ekologi.ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dengan
makhluk hidup yang lain. Contoh: adanya pertimbangan pertimbangan mengenai
dampak lingkungan atau polusi.
2)
Lingkungan
Industri
Lingkungan Industri
adalah serangkaian faktor-faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, produk
substitusi, pemasok, pembeli, persaingan yang kompetitif dan intensitas
persaingan diantar pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.
3)
Lingkungan
Operasi
Lingkungan operasi
biasa disebut dengan lingkungan kompetitif. Terdiri dari faktor-faktor dalam
situasi kompetitif yang mempengarusi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh
sumberdaya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara
menguntungkan. Yang termasuk dalam lingkungan operasi adalah posisi kompetitif
perusahaan, komposisi pelanggan, tenaga kerja, pemasok, dll.
2.
Analisis
Lingkungan Eksternal
Analisis faktor
eksternal merupakan proses mengidentifikasi dan mengevaluasi
informasi-informasi dari luar perusahaan sehingga dapat mengetahui peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) yang dihadapi perusahaan :
1)
Scanning, mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan dan
tren-trenlingkungan.
2)
Monitoring, mengawasi dan mendeteksi perubahandan tren-tren lingkungan
melalui pengawasan yang berkelanjutan.
3)
Forecasting, Meramal dan mengembangkan proyeksi dengan mengantisipasi
hasil-hasil berdasarkan pengawasan terhadap perubahan.
4)
Assessing, Menilai dan menentukan waktu pentingnya perubahan dan tren-tren
lingkungan bagi strategi dan manajemen perusahaan.
Lingkungan
Jauh :
· Ekonomi
· Sosial
· Politik
· Teknologi
· Ekologi
|
Lingkungan
Industri:
· Pendatang baru
· Barang substitusi
· Persaingan
Kompetitif
· Kekuatan
Pembali, dll
|
Lingkungan
Operasi:
· Pesaing
· Pelanggan
· Tenaga kerja
· Pemasok
· kreditur
|
Perusahaan
|
Peluang (opportunities)
Ancaman (threats)
|
3.
Faktor
Lingkungan Internal
Faktor lingkungan
internal adalah variabel yang bisa dikendalikan oleh manajemen. Manajeman harus
mampu mengelola faktor internalnya. Analisis lingkungan internal adalah
proses mengidentifikasi dan mengevaluasi karakteristik perusahaan, seperti
sumber-sumber kapabilitas dan komponen inti. Melalui analisis internal akan
diketahui kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) perusahaan.
Analisis terhadap sumber daya yang dimiliki misalnya dana, sumber daya manusia,
sarana, sistem, teknologi, goodwill.
a.
Sumber
daya
Sumber daya adalah input-input dalam proses produksi perusahaan.
Misalnya peralatan, keuangan, hak paten, keahlian pegawai dan manajer-manajer
berbakat. Untuk menciptakan keunggulan bersaing, apalagi yang berkesinambungan,
manajemen harus mampu menggabungkan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga
menghasilkan kemampuan yang akhirnya menjadi sumber dari konsep inti.
b.
Kapabiliitas
Kapabilitas adalah kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber
daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang
diinginkan. Kapabilitas/kemampuan adalah merupakan suatu kombinasi untuk sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu kapabilitas harus mencerminkan kapasitas
perusahaan dalam menggunakan sumberdaya yang terintegrasi.
c.
Komponen
Inti
Komponen inti adalah sumber daya dan kapabilitas yang menjadi
sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan melebihi pesaingnya. Sumber daya
dan kapabilitas adalah dua hal yang sangat diperlukan dalam proses implementasi
strategi yang selanjutnya mewujudkan nilai yang dapat meningkatkan efektivitas
dan efesiensi perusahaan.
4.
Analisis
Lingkungan Internal
Setiap unit bisnis
harus mengevaluasi dan mengidentifikasi kekuatan (Strengths) dan
kelemahan (Weakness) secara periodik. Untuk menganalisisnya dapat dilakukan
dengan menggunakan formulir yang sepura dengan Memo Pemasaran.
Seletah melakukan
identifikasi lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan
kelemahanpotensial bagi perusahaan.
C.
Mengidentifikasi
Analisis SWOT
Analisis SWOT paling
umum digunakan sebagai kerangka logis yang mengarahkan pembahasan dan refleksi
mengenai situasi dan alternatif dasar suatu perusahaan. Analisis SWOT
seringkali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok manajerial. Apa
yang dipandang seorang manajer sebagai peluang, mungkin dianggap sebagai
ancaman bagi orang lain. Demikian pula dengan kekuatan, bagai seorang manajer
mungkin suatu kelemahan bagi yang lain. Kerangka SWOT menyediakan dasar yang
terorganisasi untuk diskusi dan berbagai informasi secara mendalam, yang dapat
memperbaiki kualitas pilihan dan keputusan yang kemudian diambil
Kinerja perusahaan
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisa SWOT. Setelah mengetahui
apa itu SWOT, maka yang selanjutnya dilakukan adalah memahami bagaimana cara
melakukan identifikasi analisis SWOT menggunakan Matrik SWOT.
Matrik SWOT dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi
yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT
dirangkum dalam matrik SWOT sebagai berikut:
1.
Menentukan objek kajian.
2.
Menentukan
faktor-faktor analisis.
3.
Mengidentifikasi faktor-faktor
apakah masuk lingkungan ekternal ata internal.
4.
Mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari lingkungan-lingkungan.
5.
Melakukan
analisis mendalam untuk menentukan strategi.
Gambar
2.1 :
Diagram
matrik SWOT
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
|
Kekuatan (S):
Tentukan
5-10 faktor faktor kekuatan internal
|
Kelemahan (W):
Tentukan 5-10 faktor faktor kelemahan internal
|
Peluang (O):
Tentukan 5-10 faktor faktor peluang internal
|
S – O
Ciptakan strategi kekuatan untuk memanfaatkan peluang
|
W – O
Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
|
Ancaman (T):
Tentukan 5-10 faktor faktor ancaman internal
|
S – T
Ciptakan strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
|
W – T
Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
|
Tabel Contoh
Matrik Strategi Kombinasi Internal – Eksternal
D.
Manfaat
analisis SWOT
Metode analisys SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg
paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4
sisi yg berbeda. Secara lebih spesifik, ada dua manfaat utama
dari penggunaan analisis SWOT dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
Pertama, dengan
menggunakan analisis SWOT pembahasan tentang kondisi umum daerah atau
suatu institusi akan menjadi lebih tajam dan terarah kepada hal-hal yang
berkaitan langsung dengan penyusunan perencanaan. Hal ini sangat penting
artinya karena kondisi umum (existing condition) adalah merupakan dasar
utama penyusunan perencanaan. Perumusan perencanaan akan menjadi lebih
tepat dan terarah bilamna analisis tentang kondisi umum perusahaan juga dapat
dilakukan dengan cara lebih baik dan tajam, dan demikian pula sebaliknya
terjadi apabila analisis tentang kondisi umum perusahaan dilakukan terlalu umum
dan tidak terarah.
Kedua, manfaat selanjutnya dari
penggunaan analisis SWOT adalah dapatnya dirumuskan strategi pembangunan daerah
sesuai dengan kondisi umum perusahaan dan institusi bersangkutan. Dengan
demikian, perumusan strategi menjadi lebih tajam dan terarah sesuai dengan
kondisi dan potensi yang dimiliki oleh perusahaan dan institusi
bersangkutan. Dengan demikian kemungkinan berhasilnya pelaksanaan
strategi akan menjadi lebih besar. Hal ini sangat penting artinya karena
bilamana strategi perusahaan dirumuskan hanya secara umum dan tidak
sesuai dengan potensi dan strategi tersebut akan menjadi lebih kecil.
Ketiga, Arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu
kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama
ini. Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien
sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan
dengan perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang terburuk. Kajian
SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan visi dan misi suatu
organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu
perusahaan.
Kunci keberhasilan didukung oleh sumber daya manusia, dukungan manajemen
yang baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang
cukup bersaing.
Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting
dalam mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu efisiensi,
inovasi, kualitas serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.
B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap
perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai.
Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan
internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita
tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Lestari, Endah Prapti. 2011. Pemasaran Strategik bagaimana
meraih keunggulan kompetitif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pearce II, John A. 2008. Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
lib.ui.ac.id/file?file=digital/130684-T%2027283...pdf
(Diakses pada 25 September 2015 pukul 22:06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar